Ketua SPM Minta Polres Labuhanbatu Tangkap Semua Pelaku Cabul Terhadap Pelajar

banner 120x600

Katapublik Labuhanbatu, Ketua Solidaritas Perempuan Merdeka Labuhanbatu (SPM), Nissa Dalimunthe, minta Polres Labuhanbatu, Polda Sumut untuk segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku cabul terhadap seorang siswa SMK di Labuhanbatu, yang baru ini diketahui terjadi di perkebunan kelapa Sawit dan tempat kos- kosan.

Nissa mengutuk, perbuatan para pelaku tidaklah manusia dan sangat bejat. Untuk itu, Polres Labuhanbatu segera mengungkap dan menangkap semua para pelaku. Jum’at, 13/9/2024).

” Baru 2 yang diamankan, informasi yang kami terima ada 10 pelaku yang melakukan cabul. 8 orang lagi berarti juga harus diamankan”, pinta Nissa kepada Polisi.

Sebelumnya, pihak Kepolisian Polres Labuhanbatu berhasil mengamankan 2 (dua) orang pelaku pencabulan terhadap seorang siswa SMK di Labuhanbatu yang terjadi di 2 (dua) tempat, yakni di perkebunan kelapa sawit dan di tempat kos-kosan yang terletak di Lingkungan Kampung Sipirok, Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Pelaku yang diamankan adalah PJ (21), warga Dusun Aek Mardua, Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu dan SZ (23) warga Pondok Indomi, Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bilah Hulu.

Kedua pelaku yang sudah ditangkap Polisi juga mengakui perbuatan mereka dan menyebut masih ada beberapa pelaku lain yang turut serta dalam tindakan keji dan tidak manusiawi tersebut, dan beberapa pelaku juga ada yang masih duduk dibangku sekolah dan juga mahasiswa disalah satu di Universitas di Labuhanbatu.

Kasus ini terungkap setelah korban RV (17) warga Bilah Hulu yang merupakan seorang siswa yang masih duduk di bangku kelas 2 SMK ini menjadi korban pencabulan oleh terduga 10 orang.

Korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh ayahnya pada Jumat 06/09/24 lalu. Korban tidak kembali ke rumah setelah berpamitan dengan orang tuanya untuk pergi bermain, namun hingga larut malam anaknya tidak kunjung pulang.

Pencarian yang dilakukan keluarga akhirnya membuahkan hasil, ketika teman korban menerima lokasi terkini melalui fitur berbagi lokasi dan video call dari ponsel. Korban ditemukan orang tuanya di sebuah warung yang tidak jauh dari lokasi kos-kosan pelaku di Lingkungan Kampung Sipirok, Kecamatan Rantau Selatan.

Setelah ditanyai oleh ayahnya, korban mengakui dirinya pada malam itu di telepon mantan pacar korban untuk bertemu di Aek Nabara.

Selanjutnya korban dibawa ke suatu lokasi di perkebunan kelapa sawit hingga terjadi pencabulan. Kemudian pelaku bersama korban menuju rumah kos-kosan teman pelaku dan di rumah tersebut sudah ada beberapa pria yang merupakan teman pelaku.

Hingga berita ini diterbitkan, belum dapat diketahui kelanjutan proses penyidikan yang di lakukan Polres Labuhanbatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *