Kades Kutogirang Abaikan Warga Gerebek Rumah Mantan Istri: “Ada Provokasi”

banner 120x600

Katapublik Mojokerto, Sebuah insiden menarik perhatian, saat penggerebekan terjadi di kediaman SR, mantan istri Kepala Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu, 5 April 2025, dini hari. Penggerebekan tersebut dilakukan oleh warga sekitar yang diduga merasa curiga dengan keberadaan DS, calon suami SR.

Menurut keterangan yang diperoleh, sebelumnya DS dan KK (kakak SR), warga Pare, Kediri, mengunjungi rumah Kepala Desa Kutogirang, yang merupakan mantan suami dari SR, pada pukul 10.00 WIB untuk bersilaturahmi dalam rangka Lebaran. Pada pukul 17.00 WIB, mereka melanjutkan kunjungan ke tetangga sekitar dan kemudian mengunjungi rumah kakak SR lainnya di Dusun Krapyak, Desa Kutogirang, pada pukul 19.00 WIB. Sekitar pukul 21.00 WIB, mereka berkunjung ke rumah Mudin setempat untuk menanyakan persyaratan pernikahan yang akan segera dilaksanakan.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke Mojokerto Kota untuk bertemu keluarga DS guna membahas pernikahan yang akan datang. Setelah acara tersebut, mereka singgah ke Alun-alun Mojokerto untuk mencari makan malam pada pukul 23.00 WIB. Namun, ketika mereka membawa pulang bungkusan nasi dan makan bersama di rumah SR pada pukul 00.10 WIB, sekitar 20 menit kemudian, terjadi penggerebekan oleh warga sekitar pada pukul 00.30 WIB.

“Padahal semua keluarga, warga, dan mantan suami SR ini mengerti bahwa hubungan kami bukan hubungan gelap dan akan ‘diacarakan’ secara resmi dengan itikad baik,” ungkap DS.

Akibat kejadian ini, mantan suami SR, Kades Kutogirang, mendapat kritik dari pihak keluarga SR karena tidak datang untuk meredakan kegaduhan di rumah SR. “Kades seharusnya memberikan solusi kepada warga bahwa tuduhan mesum itu salah. Kenapa saat warga melakukan penggerebekan, Kades tidak datang, padahal rumahnya berada di sebelah belakang rumah SR dan masih buka saat itu,” keluh keluarga SR.

Pernyataan keluarga SR tersebut menimbulkan pertanyaan dari DS yang lebih melebar, apakah Kades memang tidak peduli dengan warganya saat terjadi kesalahpahaman? “Dugaan kuat, ada oknum yang memprovokasi warga untuk memperlakukan kami seperti ini. Padahal kami memiliki tujuan dan itikad baik untuk menikah,” lanjut DS.

Menurut sejumlah informasi, penggerebekan yang dilakukan oleh warga sekitar tidak menemukan bukti bahwa SR dan DS melakukan tindakan mesum. Namun, kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan dan kecurigaan di kalangan masyarakat. Apakah Kades memang tidak peduli dengan warganya? Atau ada hal lain yang terjadi di balik kejadian ini?

Sebelumnya, awak media telah mencoba menghubungi Kepala Desa Kutogirang untuk meminta tanggapan, namun hingga berita ini diterbitkan, DW (inisial Kades) belum memberikan respon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *