Labuhanbatu Selatan,2 Oktober 2025 —Turnamen bulu tangkis PB Satu Jiwa Cup II kembali menyuguhkan momen inspiratif yang menggetarkan hati para penonton.Dalam babak 8 besar yang digelar pada Kamis (2/10),4 pemain veteran berusia 55,53,51 dan 62 tahun mencuri perhatian publik dengan semangat juang dan performa mereka di lapangan.
Bertanding di tengah deretan pemain muda dan enerjik,keempat pebulutangkis lansia ini menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap aktif dan kompetitif.Sorakan penonton menggema di arena pertandingan ketika mereka melangkah ke lapangan, memberikan motivasi dan penghormatan atas dedikasi mereka terhadap olahraga.
Berikut Nama Pemain:.Suryadi & Nilwan 21-24 VS Fuad & Iwandana 17-14.Acai & Fandi16-21-21 VS Diki & Beni 21-7-10,Dana & Tahmid 22-21 VS Heri & Koko 20-13,Imam & Tiplan 10-18 VS Mariono & Reza 21-21
Pertandingan berlangsung sengit, penuh semangat dan strategi. Meski kalah secara fisik dari lawan-lawan yang lebih muda, kedua pemain ini membuktikan bahwa pengalaman, ketenangan, dan teknik yang matang mampu memberikan perlawanan berarti.
Ketua panitia turnamen,Fatwaperdana Panjaitan, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi para senior ini. “Kehadiran mereka sangat menginspirasi. Ini bukan sekadar pertandingan, tetapi simbol semangat olahraga sepanjang hayat,” ujarnya.
Turnamen PB Satu Jiwa Cup II yang diselenggarakan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini memang menjadi ajang silaturahmi sekaligus pembinaan prestasi di berbagai kategori usia. Kehadiran para pemain senior menjadi bukti bahwa bulu tangkis adalah olahraga untuk semua generasi.
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh keempat pemain berusia 55,53,51 dan 62 tahun ini, diharapkan generasi muda semakin termotivasi untuk terus mencintai dan mengembangkan olahraga bulu tangkis di daerah.
mencatatkan kisah inspiratif yang menggetarkan hati para pecinta bulu tangkis. Dua pemain veteran berusia 53 tahun,Bapak Edgun Acai dan Bapak Beni yang Berusia 55 tahun,sukses menembus babak delapan besar (perempat final) dalam kategori ganda putra veteran.
Bertanding dengan semangat luar biasa dan teknik yang masih mumpuni,keduanya membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk bersaing di level kompetitif. Dukungan dan tepuk tangan meriah mengiringi setiap langkah mereka di lapangan, menjadikan pertandingan mereka sebagai salah satu momen paling ditunggu di turnamen tahun ini.
“Yang penting kami tetap sehat, semangat, dan bisa memberikan motivasi untuk generasi muda,” ujar Bapak Edgun Acai seusai pertandingan. Pasanganny Pandi Harahap,Bapak Beni, menambahkan, “Kami tidak menyangka bisa sampai sejauh ini. Tapi selama kaki masih kuat dan raket masih bisa diayun, kami akan terus bermain.”
PB Satu Jiwa Cup II 2025 sendiri diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kategori usia dan daerah. Dalam kategori veteran, kompetisi berlangsung ketat, namun pasangan senior ini tampil konsisten sejak babak awal hingga akhirnya mengamankan tempat di delapan besar.
Ketua panitia,Divan,mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. “Mereka adalah legenda hidup. Tidak hanya dari sisi permainan, tapi juga dari dedikasi dan semangat pantang menyerah yang menjadi contoh luar biasa bagi semua peserta,” katanya.
Meskipun harus mengakui keunggulan lawan di perempat final,perjuangan Beni/Dikki Damanik dan Lawan Acai/Pandi Harahap tak sia-sia. Mereka tidak hanya mencetak prestasi pribadi, tapi juga menginspirasi ratusan pasang mata yang menyaksikan pertandingan mereka.