Katapublik Medan, Terkait adanya pemberitaan disalah satu media online yang menyebut dirinya diduga tidak memberikan pelayanan dengan baik pada warganya, menyediakan lokasi perjudian dikediamannya, Jalan Dame, Gang Rela, Lingkungan XI, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Tuduhan melakukan pungli dengan meminta sejumlah uang guna pengurusan KTP, KK, PKH, Bansos, dan hal negatif lainnya. membuat Amal Tamba angkat bicara, kepada sejumlah awak media saat dikonfirmasi dikediamannya, dan mengatakan bahwa hal itu tidaklah benar, Selasa (23/04/2024).
“Memang ada sekelompok warga Martoba 1, melakukan aksi demo dihari Senin 22 April 2024. Dan menuntut pencopotan saya sebagai Kepling XI, dengan laporan bahwa saya tidak becus dalam memberikan pelayanan surat menyurat pada warga, menyediakan lokasi perjudian dan kerap duduk diwarung bermain judi, dan adanya dugaan melakukan pungli saat pengurusan KK, KTP, Bansos dan PKH.” Ujar Amal Tamba.
Sambungnya, kita sudah audensi dan dilakukan pertemukan dengan masyarakat yang demo, dan disitu dihadiri ibu Camat, Lurah dan saya juga Kabag Tata Pemerintahan Kota Medan turut hadir.
“Saya sudah semaksimal mungkin untuk melakukan tugas saya sebagai kepala lingkungan, saya juga manusia biasa yang luput dari kesalahan. Nah untuk hal itu banyaknya warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial (Bansos), untuk itu saya sudah melakukan pengusulan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan telah disampaikan didalam musyawarah kelurahan sesuai mekanisme penerima Bansos, namun untuk hasilnya siapa yang berhak menerima atau tidak itu sudah diluar kapasitas saya sebagai Kepling, dan perlu saya sampaikan, bahwa banyak juga dari peserta demo yang hadir saat itu adalah penerima Bansos,” terangnya.
Lanjutnya, dihalaman rumah saya ada kita buat usaha kecil-kecilan warung kopi, dan juga kolam pancing, yang dikelola adik kandung saya bersama istrinya. Jadi disitu bukan ada lokasi perjudi, memang akhir-akhir ini ramai pengunjung, mereka kadang bermain catur dan kartu tetapi bukan taruhan uang, melainkan hanya iseng dan mengisi kekosongan waktu.
Dan saya tidak pernah bermain judi dan photo yang dilampirkan itu sudah lama, dimana terkait itu saya telah dipanggil lurah dan telah diintrograsi oleh pimpinan. Terkait gaya berbicara saya yang terkesan bersikap arogan itu tidaklah benar, untuk nada suara saya yang keras dan gaya bicara saya yang (to the point), memang sering ditanggapi kasar bagi yang baru mengenal diri saya, namun bila sudah lama berkomunikasi, pastilah sudah dapat memahami gaya berbicara saya dan saya merasa itu bukanlah sikap dari diri saya yang dituduhkan arogan,”Ucapnya.
Apapun urusan warga, baik pengurusan KK, KTP, dan lainya kita selalu berupaya semaksimal mungkin membantunya, kita tulus melayani sesuai arahan dari bapak Bobby Nasution Wali Kota Medan. Kita lakukan fungsi kita dengan ketulusan dan keiklasan dalam memberikan pelayanan yang terbaik pada warga. Saya pribadi berterimah kasih atas adanya sejumlah warga yang mengatakan banyaknya kekurangan saya dalam bertugas sebagai Kepling ini, bila saya ada kekurangan mari kita berdikusi untuk dapat memperbaikinya, dan bersinergi membangun kampung kita ini agar aman dan tertib,” Pungkasnya.
Kita juga melaksanakan program pemerintah yakni bedah rumah pada warga kita, yang benar-benar layak untuk dibantu, Dan pada tahun 2019 ada 5 rumah warga yang mendapat bantuan bedah rumah, yang mana syarat untuk mendapatkan program itu sudah sesuai prosedur dan sebelum dibedah sudah dicek kembali oleh dinas terkait serta sudah direalisasi langsung oleh pihak dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim),” Terangnya.
K. Lumbangaol (63) yang juga merupakan Warga Jalan Dame mengatakan, untuk hal ini dia menyebut lumrah bila ada warga yang pro kontra terkait kinerja seorang , namun nyatanya kita harus liat juga bahwa masih banyak lagi warga yang mengapresiasi kinerja Kepling XI tersebut.
Saya sendiri mengapresiasi kinerja beliau, jadi wajar-wajar saja ada yang pro dan kontra atas kinerja pak Tanjung Amal Tamba itu, beliaukan manusia biasa juga ngak luput dari kesilapan, mari kita berpikir positif sebagai sesama warga dilingkungan XI ini.” Paparnya.
Terpisah saat dikonfirmasi para awak media terkait hal ini, seorang ibu R Simbolon (55) dan bapak Rizaldy Nababan (72) warga Martoba 1, mengatakan, bahwa terkait tuduhan oleh sejumlah warga itu tidaklah benar, kita sudah merasakan pelayanan yang terbaik dari bapak Kepling XI. Bila kita mengurus sesuatu beliau selalu hadir dan tidak mau meminta uang, kita siap selalu mendukung kinerja bapak Kepling XI ini, beliau bagus dalam menjalankan fungsinya melayani warga.