Kabar Gembira Buat Petani Indonesia, Batang Kelapa Sawit Replanting Bisa Disadap Buat Gula Merah

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 8;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 42;
banner 120x600

Katapublik Labuhanbatu, Inovasi baru kembali muncul dari sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Batang kelapa sawit yang ditebang dalam proses replanting (peremajaan) kini diketahui bisa disadap untuk menghasilkan nira, yang kemudian diolah menjadi gula merah.

Temuan ini berpotensi menambah nilai ekonomi dari limbah batang sawit yang selama ini dianggap tidak memiliki manfaat langsung. Petani di beberapa daerah di Sumatera Utara, termasuk di Kabupaten Labuhanbatu, mulai mencoba metode penyadapan tersebut sebagai sumber pendapatan alternatif selama masa tunggu tanaman sawit baru tumbuh.

Tidak hanya itu, bagi para petani Kelapa sawit yang terkendala untuk besarnya biaya replanting, dapat terbantu, karena sebagian Pengusaha Gula Merah memberanikan diri, membaiar batang kepala sawit tersebut.

Proses pembuatan gula merah dari batang kelapa sawit tersebut cukup sederhana, setelah proses penebangan dilakukan, pekerja pembuat gula merah akan melakukan pemangkasan dan pembersihan dari ujung batang kelapa sawit.

Dari ujung batang kelapa sawit itu, pembuat gula merah akan melakukan penyadapan dan penampungan air yang keluar dari kelapa sawit tersebut. Nah, air yang keluar dari batang sawit itu, merupakan nira sawit yang akan direbus menjadi Gula Merah.

Sebagian orang juga mau meminum langsung dari air nira kelapa sawit tersebut, karena tidak ada beda halnya dengan air nira yang dihasilkan dari batang pohon Aren.

Para pekerja memiliki kiat, Proses penyadapan. Dengan menunggu seminggu setelah penebangan, proses penyadapan akan mulai dilakukan.

Perharinya, Batang Kelapa Sawit produktif akan menghasilkan 1 sampai 5 Liter Nira, yang mana setelah dilakukan perebusan perbatang sawitnya dapat menghasilkan 1kg Gula merah.

Nira tersebut dimasak selama beberapa jam hingga mengental dan berubah menjadi gula merah. Warnanya coklat tua dan rasanya manis alami, hampir seperti gula aren.

Inovasi ini juga dapat membantu para, petani yang mau memulai dan belajar cara pembuatan gula merah dari batang kelapa sawit dan menjadi solusi ekonomi di tengah proses replanting yang biasanya membuat pendapatan petani menurun drastis.

Selain itu, metode ini dinilai ramah lingkungan karena mengurangi pembakaran batang sawit yang lazim dilakukan untuk membersihkan lahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *