Katapublik Labuhanbatu, Seorang pria berinisial WA, yang diketahui bekerja sebagai penjaga masjid di wilayah Kota Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, diduga melakukan perbuatan mesum bersama seorang perempuan berinisial DF. Kejadian ini diduga berlangsung di rumah dinas yang disediakan oleh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) setempat.
Informasi ini mencuat ke publik setelah video dan unggahan terkait kejadian tersebut viral di media sosial, khususnya di platform Facebook.
Dugaan perbuatan asusila ini terbongkar pada Minggu, 27 April 2025, saat istri WA, berinisial NA, pulang dari rumah orang tuanya dan kembali ke rumah dinas yang berada di lingkungan masjid. Setibanya di Rantauprapat, NA menghubungi suaminya agar menjemputnya di lokasi pemberhentiannya. Namun, WA meminta NA untuk menunggu dengan alasan sedang ada keluarga di rumah.
NA saat itu hendak pulang ke rumah dinas BKM. Tapi ketika minta dijemput, WA menyuruhnya menunggu dulu karena katanya sedang ada keluarga di rumah.
Sekitar pukul 21.30 WIB, WA akhirnya menjemput NA. Setibanya di rumah, NA merasa curiga melihat kondisi rumah yang berantakan, penuh dengan sampah makanan dan minuman ringan, padahal sebelumnya rumah dalam keadaan bersih.
NA merasa janggal karena kondisi rumah berbeda saat ditinggalkan.
Meski demikian, NA tidak langsung mencurigai adanya perselingkuhan. Hingga pada tanggal 1 Juni 2025, tanpa sengaja NA menemukan bukti-bukti dugaan perselingkuhan suaminya. Saat membuka bagasi sepeda motor, ia menemukan beberapa foto yang memperlihatkan WA bersama perempuan lain di dalam kamar rumah dinas tersebut.
NA menyampaikan bahwa dia menemukan foto-foto mesra WA dengan perempuan lain yang diambil di dalam rumah dinas masjid.
Menanggapi kejadian ini, Ketua Solidaritas Perempuan Merdeka Labuhanbatu, Nissa Dalimunthe menyatakan keprihatinannya. Ia menilai perbuatan WA telah mencoreng citra institusi keagamaan dan meminta organisasi Islam serta masyarakat untuk memberikan sanksi sosial.
“WA ini penjaga masjid, seharusnya memberi contoh baik. Tapi malah membawa perempuan lain ke rumah dinas masjid. Ini sangat memalukan dan mencoreng citra Islam. Kami mendorong organisasi keagamaan dan masyarakat untuk memberi sanksi sosial yang tegas,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BKM atau instansi keagamaan setempat mengenai sanksi atau langkah yang akan diambil terkait dugaan pelanggaran moral tersebut.