Dua Nelayan Ditemukan Mengapung di Perairan Ajamu Labuhanbatu

banner 120x600

Katapublik Labuhanbatu, Pihak keluarga Alm. Budiman (36) dan Alm. Rojab (25) yang merupakan nelayan di Daerah Perairan Tanjung Bangsi Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu mendatangi kantor Sat Pol Airud Labuhanbatu. Pasalnya, keluarga melihat kematian Kedua Jenazah Nelayan tersebut terlihat tidak wajar dan terdapat banyak kejanggalan atas penemuan Jenazah tersebut, sehingga diduga kuat Alm. Budi dan Alm. Rojab yang diduga merupakan korban peristiwa tindak pidana pembunuhan.

Sebelumya, penemuan Jenazah pada selasa, 6 Agustus 2024, sekitar pukul 14.00 Wib, yang diberitahukan Nelayan Jainul dan Nadon setelah melihat mayat tersebut melintas di samping sampannya. Jainul dan Nadon segera memberi tanda bendera biru dan mendokumentasikan dengan membuat video, kemudian menelepon salah satu anggota Pol Air dan memberitahu ada mayat mengapung di daerah perairan Tanjung Bangsi Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

Menerima informasi tersebut, Kasat Polairud AKP Kasdi, segera memerintahkan Komandan Kapal KP II 2030, Aipda Hamid Pranega, untuk melakukan pencarian. Keesokan harinya, Rabu, 7 Agustus 2024, sekitar pukul 10.55 WIB, Tim Satpolairud Polres Labuhanbatu berhasil menemukan Korban atas nama Rojab dalam keadaan meninggal dunia di titik koordinat 02°-49′-898 U 100°-11′-425’T di perairan Tanjung Bagsi Tengah, Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. Korban segera dibawa ke darat untuk dilakukan pemeriksaan luar (VER) dan kemudian diserahkan kepada keluarga korban.

Setelah itu, pencarian dilanjutkan untuk menemukan korban kedua atas nama Budiman. Sekitar pukul 16.00 wib, Alm. Budiman ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di titik koordinat 02°-47′-822” U 100°-16′-942 T di Perairan Sei Tukang Tengah, Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. Korban kemudian dibawa ke darat untuk dilakukan VER dan diserahkan kepada keluarga korban.

“Kami banyak menemukan kejanggalan, pada saat memandikan mayat Alm. Budi terlihat tidak wajar pada jenazah, seperti terdapat seperti bekas ikatan dileher, terdapat luka diatas alis sebelah kanan dan bagian dada terlihat lebam serta berlobang pada sekitaran dada,” ucap Nurainu, isteri Alm. Budi saat di konfirmasi team katapublik.co.id, jum’at (23/08/2024).

Sedangkan pada mayat Alm. Rojab, “lebam pada bagian mata dan lebam bagian dada,” ucap Lina Wati yang merupakan Ibu kandung Alm. Rojab.

Selain kejanggalan pada tubuh mayat, pihak keluarga mengungkapkan, 3 (Tiga) hari sebelum kematian Alm. Budi, “memang ada terjadi perselisihan antara Alm. Budi dengan beberapa orang nelayan yang juga merupakan nelayan penangkap Guita (cincan), dan sudah pernah ingin diselesaikan oleh Kadus dusun I desa Sei Baru. Namun, persoalan tersebut tidak juga belum terselesaikan hingga Alm. Budi meninggal dunia,” papar Nurainu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *