Hukum  

Diduga Sunat Dana Transport KPPS, Ketua SPM Minta KPU Labuhanbatu Copot Ketua PPS Kecamatan Panai Hilir

banner 120x600

Katapublik Labuhanbatu, Menanggapi beredarnya persoalan uang transport bimbingan teknis KPPS se- Kecamatan Panai Hilir yang diduga di sunat (potong) oleh Ketua PPS se kecamatan Panai Hilir. Sebagaimana yang disampaikan beberapa anggota KPPS di kecamatan Panai Hilir, yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan, tansport bimtek KPPS seharusnya yang diperoleh sebesar Rp150 Ribu. Namun, yang sampai hanya Rp50 Ribu.

Setelah dipertanyakan kepada PPS, mengirimkan jawaban dari Camat Panai Hilir dan menjelaskan, kepada kawan- kawanku semua KPPS Sekecamatan Panai Hilir, mengenai masalah uang transport, sebenarnya begini ceritanya kawan-kawan. Seharusnyakan kita kpps di Sekabupaten Labuhanbatu ini bintek nya di Kabupaten dan tidak disediakan penginapan. Jadi, mengingat jarak kita begitu jauh ke Kabupaten Labuhanbatu, jadi kami PPK dan PPS bermohon lah kepada KPU Labuhanbatu, supaya kegiatan kita lakukan di Kecamatan. Mengingat dan menimbang dll , oleh pihak KPU mengabulkan, jadi kita lakukanlah bintek tersebut.

Memang kalau binteknya di Kabupaten, uang transport nya 150 Ribu. Namun, kalau di kecamatan kemarin, kawan- kawan terima 50 Ribu. Jadi, untuk masalah pendanaan itu langsung kami terima dari bendahara KPU, tidak langsung kami tahan- tahan, langsung diserahkan ke PPS, langsung diserahkan ke Bapak/ Ibuk semua dengan angka 50 Ribu. Itulah yang diserahkan tidak dikurangi dan tidak ditambah.

“Demikian klarifikasi kami dari PPK, supaya kawan- kawan tidak gagal paham sama kawan- kawan kita PPS. Terimakasih atas perhatiannya, semangat buat kawan- kawan ku semua”, ungkapnya.

Hal berbeda diungkapkan Nissa dalimunthe selaku Ketua Solidaritas Perempuan Merdeka (SPM Labuhanbatu) menyatakan, bahwa dirinya dihubungi oleh beberapa oknum KPPS terkait setelah diadakanya bimtek. Mereka hanya diberikan uang transportasi sebesar 50 Ribu. “Ada beberapa oknum KPPS menelpon saya kemarin itu, katanya, Bimtek Mereka hanya dapat uang 50 Ribu buat Uang transportasi. Namun, setelah ditelusuri infonya uang transportasi bukan 50 Ribu.

“Dikarenakan hanya Sekecamatan Panai Hilir uang transportasinya 50 Ribu”, ujar Nissa dalimunthe.

Setelah itu lanjut Nissa, pada Selasa lalu, sebanyak 30 orang oknum PPS menyatakan kembali, bahwa Uang tersebut diterima dari Bendahara KPU. Kalau uang yang diterima dari KPU Kabupaten hanya 50 Ribu.

“Ini sangat lucu dan konyol, jikalau begitu uang 100 Ribu sisa nya dikemanakan??. Apa disimpan dikantong atau dipulangkan ke Negara lagi??, tanya Nissa.

Nissa dalimunthe juga menduga kuat adanya permainan dan meminta kepada KPU Labuhanbatu, mencopot Ketua PPS yang ada di Sekecamatan Panai Hilir. “Iya kita kuat menduga, bahwa ini adanya penggelapan dana transportasi KPPS. Kita meminta kepada KPU Labuhanbatu, moncopot ketua PPS se kecamatan Panai hilir. Sebelum persoalan ini di Bawak ke DKPP”, harap Nissa.

Penulis: NissaEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *