Katapublik Semarang, Sebanyak 7.810 Kepala Desa dari berbagai daerah di Jawa Tengah menghadiri acara Sekolah Anti Korupsi yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Selasa (29/4/2025).
Ratusan Kepala Desa dari Kabupaten Pemalang, yang tergabung dalam Paguyuban Simongklang, turut hadir dengan penuh semangat. Mereka berangkat sejak pukul 05.00 WIB untuk mengikuti kegiatan yang dinilai sangat bermanfaat ini.
Salah satu desa dari Kabupaten Pemalang yang mendapat sorotan positif adalah Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang. Desa ini sudah beberapa kali menerima penghargaan sebagai Desa Anti Korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun demikian, ada tiga Kepala Desa dari Kecamatan Taman, yakni dari Desa Pedurungan, Desa Sokawang, dan Desa Banjaran, yang tidak bisa hadir karena kondisi kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Imam Wibowo, Kepala Desa Penggarit sekaligus Dewan Penasihat Paguyuban Kepala Desa (Simongklang) Kabupaten Pemalang.
Ketua Paguyuban Simongklang Kecamatan Belik, Sugeng Riyadi, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Gunungjaya, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini.
“Acara yang digagas Bapak Gubernur ini sangat bermanfaat. Kami mewakili 13 desa di Kecamatan Belik hadir dengan semangat dan hati yang senang. Untuk rekan-rekan yang tidak bisa hadir karena sakit, kami semua mendoakan agar segera diberi kesembuhan,” ujarnya saat hendak memasuki Stadion Jatidiri.
Pelaksana dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Pemalang, Wendy Pratama, memastikan bahwa proses pendataan peserta dari Kabupaten Pemalang berjalan lancar.
“Pendataan Kepala Desa dari Kabupaten Pemalang sudah selesai. Pak Kadis dan Wakil Bupati juga turut membantu pelaksanaan acara ini bersama Bapak Gubernur di dalam stadion,” ujar Wendy saat ditemui di pintu masuk stadion.
Acara ini berlangsung sangat meriah dan dipenuhi ribuan peserta, hingga area Stadion Jatidiri tampak seperti lautan manusia. Beberapa Kepala Desa dari Kabupaten Cilacap bahkan mengeluhkan sulitnya masuk ke area stadion karena kapasitas tempat yang terbatas.
“Acarane rekasa banget, ora teyeng mlebu neng njero, soale akeh wonge sing pada teka, lapangane kurang luas,” ujar beberapa Kepala Desa asal Cilacap dengan logat khas ngapak.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya serius pemerintah daerah dalam memperkuat integritas dan memberantas praktik korupsi di tingkat desa.